Masuk ke abad ke-16, Blambangan di bawah Bima Koncar menghadapi tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam yang sedang bangkit, seperti Demak. Meskipun kerap diserang, kerajaan ini masih mampu mempertahankan kedaulatannya.
Namun, pada 1638, Mataram yang tengah memperluas wilayah kekuasaannya akhirnya berhasil menguasai Blambangan. Meski begitu, dalam beberapa periode Blambangan masih sempat meraih kemerdekaan kembali.
Pada akhir abad ke-17, pengaruh VOC Belanda mulai terasa di Blambangan. Walaupun kekuasaan Belanda belum sepenuhnya dominan, gejolak politik dalam negeri dan perlawanan rakyat, seperti yang dipimpin oleh Pangeran Wilis pada 1768, memperlihatkan bahwa semangat perlawanan masih ada. Namun setelah itu, Blambangan benar-benar jatuh ke tangan kolonial Belanda.
Kini, wilayah yang dulu bernama Blambangan telah menjadi bagian dari Kabupaten Banyuwangi. Sejarah panjang kerajaan ini menjadi jejak penting dari peradaban Hindu terakhir yang berjaya di Pulau Jawa. (nov)