Di Ginzan Onsen, Yamagata, pemerintah setempat bahkan membatasi akses pengunjung harian selama musim puncak musim dingin untuk mengurangi tekanan pada sumber air dan masyarakat lokal.
Sebagai upaya pelestarian, pemerintah Ureshino telah meminta hotel dan ryokan membatasi penggunaan onsen privat di malam hari. Langkah ini diharapkan dapat menyeimbangkan kebutuhan pariwisata dan keberlanjutan sumber air panas alami.
"Onsen adalah bagian tak terpisahkan dari budaya dan ekonomi lokal. Kami harus menemukan keseimbangan antara melayani wisatawan dan menjaga kelestariannya," tutup Wali Kota Murakami.
Krisis air panas di Jepang menjadi alarm bagi industri pariwisata yang terus berkembang pesat. Jika tidak diatasi dengan kebijakan yang tegas, daya tarik utama onsen di Jepang bisa terancam hilang di masa depan. (ivan)