SURABAYA, PustakaJC.co -Sumatera Utara bukan hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga memiliki ragam budaya yang unik dan penuh makna. Beragam suku yang mendiami provinsi ini melahirkan tradisi-tradisi khas yang jarang ditemukan di tempat lain.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki nilai sejarah dan filosofi mendalam yang masih dijaga hingga kini. Penasaran dengan tradisi unik apa saja yang hanya bisa kamu temukan di Sumatera Utara? Berikut ulasannya yang dikumpulkan PustakaJC.co dari berbagai sumber.
1. Mangokkal Holi – Menghormati Leluhur dengan Pemindahan Tulang Belulang
Mangokkal Holi adalah tradisi turun-temurun suku Batak yang dilakukan untuk memindahkan tulang belulang leluhur dari dalam kuburan ke dalam peti khusus, lalu menempatkannya di tugu keluarga. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga silsilah keluarga serta sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang.
Pelaksanaannya membutuhkan biaya besar karena melibatkan pemotongan hewan dan digelar selama beberapa hari. Meskipun dikenal dengan nama berbeda di tiap etnis Batak, seperti Nampakken Tulan (Karo) dan Mengkurak Tulan (Pakpak), inti dari tradisi ini tetap sama, yaitu menunjukkan eksistensi keluarga dan menjaga hubungan dengan leluhur.
2. Tarian Sigale-gale – Boneka Mistis yang Bisa Menari
Sigale-gale adalah boneka kayu menyerupai manusia yang menjadi bagian dari budaya Batak, khususnya di Desa Tomok, Samosir. Boneka ini digerakkan secara manual oleh beberapa orang dan menari mengikuti irama musik tradisional.
Legenda mengatakan bahwa Sigale-gale dibuat untuk mengenang putra Raja Rahat yang meninggal dunia. Dalam ritualnya, boneka ini disebut-sebut bisa bergerak sendiri setelah arwah Sigale-gale dipanggil. Kini, tarian ini menjadi daya tarik wisata yang penuh dengan nuansa mistis dan budaya.
3. Lompat Batu – Ujian Kedewasaan Pemuda Nias
Tradisi lompat batu atau hombo batu berasal dari Desa Bawo Mataluo, Nias Selatan. Ritual ini menjadi simbol kedewasaan bagi pemuda Nias, di mana mereka harus melompati batu setinggi lebih dari dua meter sebagai bukti kesiapan mereka menjadi pria dewasa dan layak menikah.
Sebelum melompat, peserta mengenakan pakaian adat khas dan mengikuti serangkaian ritual untuk membangkitkan semangat. Lompat batu kini juga menjadi atraksi budaya yang menarik perhatian wisatawan.
4. Kenduri Laut – Syukur atas Hasil Laut di Tapanuli Tengah
Tradisi Kenduri Laut dilaksanakan setiap bulan Oktober di Tapanuli Tengah sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan hasil laut dan pertanian. Upacara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dari 11 kecamatan, yang membawa hasil pertanian serta ternak untuk ditampilkan dalam parade.
Selain itu, berbagai lomba seperti perahu naga dan layang-layang turut meramaikan acara, ditambah dengan pertunjukan seni dari seniman lokal maupun luar daerah.
Keempat tradisi ini membuktikan betapa kaya dan uniknya budaya Sumatera Utara. Dengan tetap mempertahankan warisan leluhur, masyarakat di sana menjaga identitas budaya mereka sekaligus memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang kearifan lokal. (nov)