SURABAYA, PustakaJC.co - Jalan Braga di Kota Bandung merupakan destinasi wisata sekaligus pusat bisnis yang telah terkenal sejak lama. Keberadaannya sebagai pusat bisnis sudah dimulai sejak tahun 1900-an. Awalnya hanya berupa jalan kecil, namun seiring perkembangan zaman, Jalan Braga berkembang menjadi kawasan bisnis dan wisata yang ikonik di Bandung.
Menurut buku Tempat dan Peristiwa Sejarah karya Rohmat Kurnia (2009), pembangunan Jalan Braga dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda H.W. Daendels. Pada awalnya, jalan ini dibangun untuk memperlancar komunikasi antar wilayah dalam rangka mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
Namun, dengan berkembangnya Bandung sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan Hindia Belanda, jalan ini mulai dipenuhi oleh aktivitas bisnis dan para pengusaha.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1946, nama jalan ini diubah menjadi Jalan Braga. Meski mengalami berbagai dinamika, Jalan Braga tetap menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Bandung. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk menikmati suasana klasik dan nostalgia masa lalu.
Selain memiliki nilai sejarah, Jalan Braga juga tetap berfungsi sebagai pusat bisnis dan perdagangan. Di sepanjang jalan ini, terdapat berbagai toko, restoran, kafe, galeri seni, dan hotel yang terus beroperasi.
Perekonomian di kawasan ini bergerak cepat sepanjang waktu, termasuk peran penting dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergantung pada keramaian Jalan Braga.
Bagi wisatawan, kawasan ini menjadi surga belanja oleh-oleh khas Bandung sekaligus tempat menikmati beragam kuliner legendaris. Berbagai hidangan khas dan jajanan unik dapat ditemukan dengan mudah di sepanjang jalan ini.
Jalan Braga merupakan ikon Kota Bandung yang menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berkesan. Keindahan arsitektur klasik, sejarah yang kaya, serta suasana yang tetap hidup menjadikan jalan ini sebagai destinasi yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Bandung. (nov)
