SURABAYA, PustakaJC.co - Desa Trunyan, yang terletak di tepi Danau Batur, Bali, dikenal dengan tradisi pemakamannya yang unik. Berbeda dengan tradisi penguburan atau kremasi pada umumnya di Indonesia, masyarakat Trunyan menempatkan jenazah di area pemakaman terbuka, tepat di bawah pohon Taru Menyan. Seperti yang dilansir dari laman kamboja, tradisi ini telah menjadi daya tarik wisata budaya yang memikat banyak orang.
Tradisi Pemakaman di Desa Trunyan
Desa Trunyan dihuni oleh komunitas Bali Aga, atau sering disebut sebagai Bali Tua, yang merupakan keturunan masyarakat asli Bali. Komunitas ini memiliki cara hidup yang berbeda dengan masyarakat Bali lainnya, termasuk dalam tradisi pemakaman.
Alih-alih dikuburkan atau dibakar melalui upacara ngaben, jenazah diletakkan di bawah pohon besar bernama Taru Menyan. Pohon ini memiliki kemampuan alami untuk menetralisir bau jenazah, sehingga area pemakaman tetap harum meskipun terdapat jenazah yang diletakkan begitu saja.