Wisata

Menelusuri Keunikan Tradisi Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali

Menelusuri Keunikan Tradisi Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali
Menelusuri Keunikan Tradisi Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali (dok bobobox)

 

Selain itu, masyarakat Desa Tenganan juga menganut sistem endogami, yaitu peraturan yang mengikat mereka dalam awig-awig (hukum adat) yang mewajibkan pernikahan hanya dilakukan dengan sesama warga desa.

 

Jika ada warga yang melanggar aturan ini, mereka tidak diperbolehkan menjadi krama (warga desa) dan harus meninggalkan desa.

 

Mekaré-karé

Salah satu daya tarik utama Desa Tenganan adalah tradisi perang pandan yang dikenal dengan nama mekaré-karé. Mekaré-karé merupakan bagian puncak dari rangkaian upacara Ngusaba Sambah yang diadakan setiap Juni dan berlangsung selama 30 hari.

 

Selama satu bulan tersebut, mekaré-karé dilaksanakan sebanyak 2 hingga 4 kali. Setiap kali upacara ini digelar, masyarakat setempat mempersembahkan sesajen atau persembahan kepada leluhur mereka. Mekaré-karé diikuti oleh para pria, dari anak-anak hingga orang dewasa.

 

Tradisi ini menggunakan daun pandan yang dipotong sepanjang sekitar 30 sentimeter. Daun pandan berfungsi sebagai senjata untuk menyerang atau sebagai perisai untuk bertahan dari serangan lawan yang membawa duri pandan.

Baca Juga : Ini Long Weekend Usai Libur Lebaran 2025
Bagikan :