Wisata

Napak Tilas Yogyakarta Lewat Diorama

Napak Tilas Yogyakarta Lewat Diorama
Napak Tilas Yogyakarta Lewat Diorama (dok krjogja)

 

“Ada wacana juga untuk menyediakan virtual reality (VR), jadi dari mana pun bisa menikmati Diorama Arsip Jogja, tapi tetap bayar untuk mengakses. Itu bisa menjadi pertimbangan kami, meski tentunya beda antara VR dengan datang langsung ke sini,” kata Rakhmat.

 

Kesan dan ingatan baik tertanam di benak Bianca Lisa. Sebagai orang yang tidak begitu minat dengan arsip atau museum, Lisa sempat ogah-ogahan saat temannya mengajak berkunjung ke Diorama Arsip Jogja. Namun lantaran tidak ada kegiatan lain, akhirnya dia menuruti ajakan temannya.

 

Sejak awal hingga akhir, Lisa tidak merasa bosan. Bayangannya tentang arsip cukup berbeda sejak berkunjung ke Diorama Arsip Jogja. “Yang menarik, tiap ruangan punya konsep yang berbeda. Banyak tempat yang bagus buat foto. Bagiku yang tidak begitu suka arsip, diorama cukup menghibur dan menyenangkan,” kata pegawai swasta yang tinggal di Sleman tersebut.

 

Lisa perantau dari Kepulauan Riau. Berkunjung ke Diorama Arsip Jogja cukup memberikan gambaran tentang sejarah Jogja. Salah satu tujuan DPAD DIY memang ingin mendekatkan anak muda dengan sejarah dan tradisi Jogja. “Ngarsa Dalem ngendika [berkata], orang yang tinggal di Jogja tidak harus jadi orang Jogja, tapi [perlu] memahami tradisi dan sejarah Jogja. Salah satunya bisa dengan menonton Diorama Arsip Jogja,” kata Rakhmat.

 

Di segmen terakhir Diorama Arsip Jogja versi lama, alias belum dengan wajah baru, terdapat beberapa video. Setiap video memperlihatkan orang yang memberi kesan dan makna tentang Jogja. Mereka berasal dari banyak latar belakang, baik warga lokal Jogja maupun pendatang. Di sesi akhir dari tur “mengenal” Jogja, pemandu akan bertanya, “Menurut kamu, Jogja adalah …”(int) 

Baca Juga : Candi Prambanan, Awal Pendirian hingga Menjadi Situs Warisan Dunia
Bagikan :