Wisata

Indahnya Sunset di Candi Ratu Boko

Indahnya Sunset di Candi Ratu Boko
Dok borobudurpark

YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Yogyakarta memiliki banyak candi-candi kuno dari peradaban masa lalu, salah satunya adalah Candi Ratu Boko. Di sini, traveler bisa menyaksikan sunset.

 

Candi ini berdiri di atas bukit dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut. Tepatnya, berada di Jl. Raya Piyungan - Prambanan No.2, Gatak, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Traveler bisa mencapai candi ini dengan naik kendaraan selama sekitar 40 menit dari pusat kota atau sekitar 15 menit dari Candi Prambanan.

 

Jalan menuju ke Candi Ratu Boko pun mudah untuk diakses. Untuk masuk, traveler perlu membeli tiket masuk dengan harga Rp 40 ribu per orang.

 

Candi Ratu Boko ini diduga dibangun oleh Rakai Panangkaran sebagai tempat untuk menjalankan ibadah keagamaan Buddha pada tahun 792 Masehi dengan nama Abhayagiri.

 

Namun pada masa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kumbhayoni, tempat ini difungsikan menjadi keraton. Rakai Walaing Pu Kumbhayoni ini merupakan seorang yang beragama Hindu, sehingga pada perkembangannya Candi Ratu Boko memiliki perpaduan corak agama Hindu dan Buddha.

 

Candi Ratu Boko memiliki lima bagian bangunan yang terbagi dalam titik lokasi yang berbeda-beda, namun tidak terlalu jauh.

 

Di sini ada lima tempat, yang pertama pintu gerbang sebelah kirinya ada candi pembakaran, masuk lagi pendopo, terus keputren, paseban, goa. Dalamnya masih ada kolam.

 

Saat masuk ke kawasan Keraton Ratu Boko, traveler akan diarahkan ke area parkir, lalu berjalan sedikit hingga sampai naik ke tangga yang cukup tinggi. Sampai di atas traveler akan menemukan halaman luas yang ditanami pohon dan bunga-bunga.

 

Di sini ada kolam air mancur, tempat duduk dan pendopo untuk bersantai, serta beberapa penjual minuman. Traveler juga bisa melihat pemandangan kota Yogyakarta dari atas sini.

 

Pada ujung jalannya, traveler akan disambut dengan kemegahan gapura candi yang berdiri kokoh. Perlu naik beberapa anak tangga lagi untuk bisa mencapai kawasan bangunan candi yang lain.

 

Gapura ini memiliki dua gerbang, gerbang pertama memiliki tiga gapura dan gerbang selanjutnya memiliki lima gapura. Tidak jauh dari gapura masuk, traveler bisa melihat candi pembakaran, candi batu kapur dan sisa-sisa reruntuhan.

 

Kemudian ada paseban, yaitu berupa bangunan teras dari batu yang digunakan sebagai tempat menghadap raja. Pada lantainya terdapat bekas fondasi untuk menancapkan tiang.

 

Setelah dari Paseban, traveler perlu menuruni tangga untuk mendatangi pendopo. Pendopo ini merupakan ruangan untuk tamu yang dilindungi dinding batu cukup tinggi, letaknya di satu lahan luas dengan dataran lebih tinggi.

 

Pada bagian halaman yang lebih rendah terdapat keputren, bangunan ini merupakan tempat tinggal para putri. Di dalamnya ada 3 kolam di ruang pertama, lalu ada 8 kolam lagi di ruangan lainnya.

 

Terakhir ada bangunan gua berbentuk lorong persegi panjang, terdiri dari dua gua yang disebut Gua Lanang dan Gua Wadon (Gua laki-laki dan gua perempuan).

 

Jika mencari waktu paling tepat untuk mengunjungi Candi Ratu Boko, maka traveler bisa datang ke sini pada sore hari. Karena candi ini berada di ketinggian maka panorama sunset bisa terlihat dari sini.

 

Pada jam-jam sebelum tutup, pengunjung banyak berkumpul di depan gapura masuk untuk mengabadikan momen matahari terbenam dengan latar bangunan candi ini.

 

"Ya sudah dua kali ke sini, soalnya mau foto-foto sunset. Mumpung di Jogja ya kapan lagi pergi ke candi-candi gini," kata Sumarni, salah satu pengunjung Candi Ratu Boko.

 

Setelah menikmati sunset, traveler bisa langsung kembali ke bawah karena kawasan candi hanya dibuka jam 07.00 - 17.00. Traveler bisa menikmati makanan dan minuman yang ada di beberapa restoran pada kawasan pintu masuk kawasan candi, biasanya restoran ini buka sampai malam. (int)

Baca Juga : Taman Langit Pangalengan: Surga Alam di Ketinggian yang Memukau
Bagikan :