Perang saudara ini berjalan secara bertahap dengan kemenangan yang terjadi silih berganti. Hingga akhirnya di tahun 1406, Perang Paregreg dimenangkan oleh istana barat yang dipimpin oleh Bhre Tumapel, putra dari Wikramawardhana.
“Walau peperangan sudah usai, ternyata pertikaian antara dua istana itu masih menyebabkan dampak luar biasa pada Kerajaan Majapahit,” jelasnya.
Dampak perang saudara ini tidak main-main, karena membuat banyak daerah melepaskan diri dari Majapahit. Hal ini bermula dari wilayah di luar Pulau Jawa yang terus diikuti beberapa daerah lainnya.
Perang yang berlangsung dua tahun ini pun menimbulkan banyak korban. Korban yang jatuh dalam Perang Paregreg bukan hanya berasal dari pasukan perang tetapi juga orang asing yang sedang berdagang.
Jatuhnya korban orang asing membuat Wikramawardhana harus membayar ganti rugi dalam jumlah besar. Padahal saat itu ekonomi Majapahit sudah menurun akibat peperangan yang panjang.
Hal yang akhirnya memicu kehancuran Majapahit adalah lemahnya kemampuan Wikramawardhana dan para penerusnya. Mereka tak bisa membangkitkan kejayaan Majapahit seperti masa lalu. (int)