“Bentuk buahnya seperti juwet atau melinjo. Buahnya rasanya enak,” kata Mashudi yang dimuat Merdeka.
Bukan hanya pohon, Gua Rancang Kencono juga memiliki sejarah yang menarik untuk disimak. Pasalnya tempat ini digunakan sebagai markas pengaturan strategi prajurit Mataram di tahun 1720-an.
Selain pernah digunakan sebagai markas prajurit Mataram, Gua Rancang Kencono juga pernah dijadikan sebagai tempat pertapaan. Walau praktek pertapaan ini kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Warga sekitar menyebut ada tiga ruangan di dalam gua. Gua dengan panjang 50 meter itu pada ruangan pertama panjangnya 20 meter diberi nama ruang aula. Ruangan kedua disebut persembahan.
Dalam ruangan kedua terdapat dupa dan minyak wangi sebagai persembahan. Dan ketiga bernama ruang semedi. Ruangan ketiga inilah yang dahulu dijadikan semedi oleh para peziarah.