Wisata

Panataran, Candi Masa Akhir Majapahit

Panataran, Candi Masa Akhir Majapahit
Dok wikipedia

 

Tak mau kalah dengan saudara tirinya, Ratu Tribhuwana pada tahun 1347 merombak bangunan utama, Candi Induk dengan langgam batur dan berbentuk seperti meru di Bali. Bahkan, penguasa wanita pertama di Majapahit tersebut memerintahkan para seniman untuk memahatkan relief cinta Rama-Sinta dan Kresna-Rukmini di sepanjang dindingnya.

 

Hayam Wuruk, Raja keemasan Majapahit selalu beribadah di Candi Negara itu setiap tahunnya sehabis musim dingin. Ia juga menyumbangkan Candi Angka Tahun dan Pendapa Teras tahun 1369-1375. Kisah cinta Panji dan Kirana menjadi tema besar yang ia titahkan untuk diabadikan di Candi Panataran. Penerusnya, Ratu Suhita menambah kesucian candi dengan menyumbangkan patirtan yang berhias relief fabel Tantri pada tahun 1415.

 

Kisah panjang pembangunan Candi Panataran tersebut merupakan headline yang para peneliti tawarkan kepada masyarakat Indonesia. Padahal, terdapat hal menarik lainnya yang jarang sekali dibahas, yakni masa senja Candi Panataran. Semenjak Ratu Suhita menyumbangkan patirtan, seakan-akan kabar Candi Panataran tidak lagi terdengar.

Baca Juga : Pabrik Gula Gondang Klaten, Jejak Sejarah yang Kini Jadi Sorotan
Bagikan :