Menurut Dwi Cahyono, Wisnuwardhana membangun pelabuhan di Canggu karena lokasinya berada di ujung percabangan Sungai Brantas sebelum pecah menjadi Sungai Kalimas dan Sungai Porong.
“Lokasinya strategis. Di situ mereka membangun benteng untuk menjaga pertahanan sekaligus untuk menarik cukai,” ujarnya.
Raja-raja sesudah Wisnuwardhana tinggal meneruskan kebijakan itu. Puncaknya tentu terjadi pada masa Kerajaan Majapahit. Canggu menjadi pelabuhan pedalaman yang ramai dikunjungi pedagang dari banyak bangsa. (int)