SURABAYA, PustakaJC.co - Jawa Timur terdiri dari beragam etnik, ras, dan suku, dan agama. Meski demikian, masyarakat di Surabaya mampu hidup berdampingan.
Pada zaman kolonial terdapat kebijakan yang bernama Wijkenstelsel. Dimana daerah-daerah yang ada di Surabaya dibagi berdasarkan etnisnya.
Dari Kampung Arab, Eropa dan Tionghoa dikelompokkan menjadi daerah yang bereda-beda. Mereka dikelompokkan juga sesuai dengan agama dan rasnya masing-masing.
Di dalam penyekatan tersebut, masyarakat Tionghoa di Surabaya tetap hidup rukun dalam toleransi. Termasuk saat perayaan hari besar agama masing-masing, seperti Imlek yang sebentar lagi tiba.