Adhy menjelaskan, cita-cita untuk menjadi sentral Islam ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Jatim banyak ditemukan artefak dan peninggalan yang merupakan hal vital bagi perkembangan Islam dunia.
"Ini yang sedang diperjuangkan Bu Gubernur Khofifah. Beliau saat ini sedang berada di Mesir memenuhi undangan Grand Syeikh dan pemerintah di sana untuk mewartakan keilmuan Islam di Jawa Timur," terangnya.
"Ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya berkontribusi pada ekonomi dengan TKI atau TKW-nya. Tapi kita juga punya kitab-kitab dari ulama Jatim yang berkontribusi bukan haanya untuk daerah tapi juga dunia. Jadi sekarang ini ada Nahdlatut Turos yang sedang diseminarkan," lanjut Adhy.
Lebih jauh, mantan Staf Ahli Kemensos RI itu mengatakan, nantinya kemajuan pariwisata Islam dengan Jatim sebagai pusat peradaban Islam dunia sekarang ini dapat menciptakan peluang baru. Salah satunya pada bidang perekonomian.