Wisata

Hotel Ambarrukmo, Legenda yang Kembali Hidup

Hotel Ambarrukmo, Legenda yang Kembali Hidup
Dok wikiwow

 

Tempat ini kemudian menjadi kediaman Sultan Hamengku Buwono VII saat turun takhta. Area Kebon Raja sampai Gandok Kiwa di masa Sultan Hamengku Buwono VII pun berubah menjadi area Hotel Ambarrukmo pada tahun 1966. Sementara area Balekambang sampai Pendopo tidak beralih fungsi.

 

Sayangnya, baik hotel yang dulu menunjukkan kemewahan di mata dunia maupun keanggunan kompleks keraton sempat telantar pada tahun 2005. Penuh debu, kerusakan, dan kotor akan daun-daun yang berguguran.

 

Kini, hotel yang dibawah manajemen Santika Indonesia itu bersolek kembali, bukan sekadar namanya yang berganti menjadi Ambarrukmo Palace Hotel Yogyakarta, melainkan juga bangunan serasa hidup kembali. Hotel itu terlahir kembali. Pun keraton yang direvitalisasi.

 

Mari melangkah masuk ke dalam hotel, mural ukiran karya seniman kenamaan di masa Soekarno bernama Harijadi akan memukau tamu. Mural yang tingginya sekitar 5 meter tersebut berupa ukiran batu yang menggambarkan kehidupan rakyat yang hidup di sekitar Gunung Merapi. Harijadi membuatnya pada tahun 1962.

 

Kembali berjalan melewati lobi menuju area restoran, maka sebuah mozaik dari keramik yang juga menampilkan Gunung Merapi akan menggugah mata tamu. Diperkirakan mozaik tersebut dibuat seniman Indonesia bernama Batara Lubis pada tahun 1976.

Baca Juga : Keindahan Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia
Bagikan :