Selain itu, Gunawan menambahkan, peserta karapan sapi yang hendak mengikuti lomba mendapat tambahan persyaratan, yakni mendapat rekomendasi dari vetenier setempat, surat Keterangan hewan dan surat keterangan vaksin minimal vaksin pertama dari kabupaten Bangkalan.
"Hasilnya, 24 pasang sapi yang akan berlomba sudah memenuhi syarat dan layak mengikuti lomba," ucapnya.
Adapun karapan Sapi merupakan perlombaan pacuan sapi. Tradisi ini merupakan ciri khas masyarakat Madura. Selain itu, Karapan Sapi termasuk salah satu jenis kesenian, olahraga, atau permainan tradisional yang rutin dilakukan masyarakat Pulau Madura. Budaya khas suku Madura ini digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September. Lalu akan dilombakan lagi untuk final pada akhir September atau Oktober.
Tak hanya perlombaan, Karapan sapi menjadi ajang pesta rakyat dan acara yang prestisius bagi masyarakat Madura. Bahkan status sosial pemilik sapi karapan terangkat jika sapinya menjadi juara.
Sebelum karapan sapi dimulai, pasangan-pasangan sapi diarak mengelilingi arena pacuan dengan iringan gamelan Madura. Selain untuk melemaskan otot-otot sapi, proses ini menjadi arena pamer keindahan pakaian dan hiasan dari sapi yang berlomba. Setelah parade selesai, barulah pakaian dan seluruh hiasan dibuka.
Setelah itu, setiap joki dan sepasang sapi memasuki arena pertandingan. Mereka siap untuk berlaga dengan jarak mulai start hingga finish 225 meter. Nantinya, akan diambil 3 pemenang lomba karapan sapi dengan hadiah dua unit mobil dan satu sepeda motor. (ayu)