Wisata

Grand Final Karapan Sapi Diharapkan Jadi Pelecut Bangkitnya Ekonomi dan Wisata di Madura

Grand Final Karapan Sapi Diharapkan Jadi Pelecut Bangkitnya Ekonomi dan Wisata di Madura
Grand Final Karapan Sapi Tradisional yang memperebutkan Piala Presiden RI di Lapangan Karapan Sapi Stadion Raden Panji Muhammad Noer, Kabupaten Bangkalan, Minggu, (16/10).

Ke depan, Adhy meminta peserta karapan sapi mau berpartisipasi untuk menjadikan acara karapan sapi menjadi tontonan menarik, unik dan layak dijual bagi wisatawan mancanegara sehingga ke depan dapat memicu meningkatnya wisata dan pemulihan serta peningkatan ekonomi masyarakat Madura.

 

"Hadirkan inovasi setiap tahun sehingga acara karapan sapi menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk menikmati objek wisata di Pulau Madura dan di tiap-tiap kabupaten setiap tahun bisa menyelenggarakan lomba karapan sapi melihat animo masyarakat begitu tinggi," tambahnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Adhy menjelaskan, sejauh ini, cukup banyak komoditas mentah dari Madura yang keluar dari wilayah Madura dalam kondisi yang belum diolah. Hal ini, kata dia, mengurangi nilai tambah untuk masyarakat sehingga tidak didapat secara maksimal.

 

"Ke depan, saya berharap tidak ada produk mentah, tapi produk yang sudah diolah salah satunya ternak sapi dengan jumlah lebih 1 juta ekor sapi di Madura," ujarnya.

 

Maka dari itu, lanjutnya, perlu ada Rumah Potong Hewan (RPH) modern berstandar SNI, perlu pelabuhan perikanan, perlu pengolahan industri rumput laut, perlu industri pengelolaan kawasan ekonomi khusus yang semuanya disesuaikan potensi daerah.

 

"Pemprov Jatim memprogramkan agar dipetik, diolah, kemas dan dijual sehingga dari hulu ke hilir secara mandiri," tegasnya.

 

Sementara itu, Kepala Bakorwil Pamekasan Muhammad Gunawan Saleh menambahkan, total ada 24 peserta yang mengikuti grand final karapan sapi. “Ada empat kabupaten yang mengikuti lomba karapan sapi, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep,” tuturnya.

 

Menurutnya, lomba karapan sapi sempat menghadapi tantangan hewan ternak sapi yang hendak dilombakan, selain pandemi Covid-19, muncul wabah Penyakit Kuku dan Mulut mewabah di Jatim Juli 2022. "Di Madura sebanyak 80 persen sapi terjangkit virus PMK," ujarnya.

 

Namun, bantuan dan intervensi Pemerintah Provinsi Jatim dengan memberikan pelayanan berupa pengobatan, pemberian obat dan vaksinasi gratis bagi sapi di wilayahnya masing-masing membuat kondisi sapi mulai membaik.

 

"Alhamdulillah wabah sudah menurun dan sapi mulai sehat, Agustus dilakukan lomba karapan sapi sebagai ajang uji coba. Kemudian September ajang pemanasan. Hal ini menegaskan sapi sudah sehat dan layak mengikuti lomba," ungkapnya. 

Baca Juga : Umbul Kapilaler Klaten: Surga Tersembunyi dengan Air Sebening Cermin
Bagikan :