Wisata

Grand Final Karapan Sapi Diharapkan Jadi Pelecut Bangkitnya Ekonomi dan Wisata di Madura

Grand Final Karapan Sapi Diharapkan Jadi Pelecut Bangkitnya Ekonomi dan Wisata di Madura
Grand Final Karapan Sapi Tradisional yang memperebutkan Piala Presiden RI di Lapangan Karapan Sapi Stadion Raden Panji Muhammad Noer, Kabupaten Bangkalan, Minggu, (16/10).

BANGKALAN, PustakaJC.co - Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono berharap gelaran Karapan Sapi menjadi pelecut bangkitnya sektor ekonomi dan wisata di Pulau Madura pasca pandemi Covid-19.

 

Hal itu disampaikannya mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Grand Final Karapan Sapi Tradisional yang memperebutkan Piala Presiden RI di Lapangan Karapan Sapi Stadion Raden Panji Muhammad Noer, Kabupaten Bangkalan, Minggu, (16/10).

 

Disampaikan Adhy, acara karapan sapi menjadi penyemangat sekaligus menyejahterakan masyarakat Jawa timur. Hal ini, kata dia selaras dengan tema Provinsi Jatim 'Optimis Jatim Bangkit'. Dengan demikian diharapkan masyarakat Madura mulai bangkit dan tumbuh untuk memulihkan ekonomi dari krisis akibat pandemi Covid-19.

 

"Ada harapan agar penumbuhan ekonomi sumber daya juga berjalan baik karena Masyarakat Madura memiliki potensi di sektor ekonomi, budaya dan wisata yang luar biasa," tuturnya.

 

Lebih lanjut, Adhy mengatakan, kegiatan seni budaya grand final karapan sapi yang memperebutkan Piala Presiden 2022 merupakan kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Jatim melalui Bakorwil Pamekasan dalam rangka Hari Jadi Ke-77 Provinsi Jatim dengan mengusung tema Optimis Jatim Bangkit.

 

"Terima kasih serta penghargaan kepada seluruh masyarakat Madura, terutama empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep yang mengikuti sekaligus menjaga dan melestarikan salah satu aset budaya tak benda di Indonesia," ucapnya.

 

Disampaikan Adhy, karapan sapi warisan leluhur bagi di Madura mulanya untuk meningkatkan hiburan masyarakat setelah panen padi, namun saat ini lebih membanggakan dengan mengangkat harkat martabat masyarakat peternakan sapi.

Baca Juga : Menelusuri Keunikan Tradisi Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali
Bagikan :