Wisata

Blora, Daerah Bersejarah yang Masyarakatnya Dekat dengan Hutan

Blora, Daerah Bersejarah yang Masyarakatnya Dekat dengan Hutan
dok kotalama

 

Hampir separuh (49,66 persen) wilayah Blora terdiri dari hutan jati (tectona grandis) baik yang berstatus sebagai hutan negara, hutan lindung maupun hutan rakyat. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kehidupan kultur masyarakat Blora yang menggantungkan hidup kepada hutan.

 

Kultur agraris petani Blora juga bisa dicermati dari cara pandang mereka tentang tanah. Konsepsi ini terpengaruh dari kultur masyarakat Samin yang mendiami sebagian besar wilayah Blora.

 

“Baginya tanah merupakan sumber penghidupan, tanah merupakan ‘harta kekayaan’ yang harus dipertahankan sampai kapanpun dan kehidupan mereka selalu dekat dengan alam, sehingga petani Blora sangat percaya bahwa alam mempunyai kekuatan tertentu,” jelasnya.

 

Adanya alasan inilah maka keberadaan hutan di wilayah Blora secara tidak langsung juga ikut mensejahterakan warga di sekitarnya. Tidak sedikit penduduk sekitar hutan yang seringkali memanfaatkan hasil hutan untuk menopang kehidupan.

 

Pekerjaan ekonomi tersebut antara lain pengambil renceh (mengambil daun jati) dan mengambil ranting/kayu bakar. Eksploitasi hutan yang ada di Kabupaten Blora telah berlangsung lama sejak masa VOC.

Baca Juga : Candi Prambanan, Awal Pendirian hingga Menjadi Situs Warisan Dunia
Bagikan :