SURABAYA, PustakaJC.co - Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera menerapkan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) pada tahun 2024. Namun, sebelum diterapkan secara penuh akan dilakukan masa uji coba pada akhir tahun 2022 dan jika sukses maka akan diimplementasikan secara bertahap.
"Tergantung hasil uji coba pada Desember (2022). Tapi dari sisi perjanjian, secara penuh implementasi akan dilakukan 2024," ujar Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit.
Sistem MLFF ini masih terbilang baru di Indonesia sehingga butuh masa transisi pada beberapa ruas jalan tol. Sehingga nantinya sebagian gardu pada gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik. "Ini bukan sesuatu yang langsung dan berubah. Kita lihat juga aspek lainnya juga. Semua kita lakukan bertahap sesuai kemampuan mengadaptasi teknologi baru," jelasnya.
Pada penerapan sistem MLFF ini juga akan berbarengan dengan aplikasi bernama Cantas. Apa tujuan dikembangkannya aplikasi tersebut dan bagaimana cara menggunakannya di jalan tol?
Pada bulan Januari 2021, Kementerian PUPR melalui BPJT telah melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama terkait Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Roatex Ltd. Zrt yang telah membentuk perusahaan sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System.