"Nanti akan ada sebuah studi mengenai urban mobility atau mobilitas perkotaan Surabaya yang akan melihat bukan hanya satu atau dua tapi keseluruhan aspek. Mulai dari bus, ojek online, sampai kendaraan pribadinya itu semua akan dilihat jadi satu keterpaduan. Mudah-mudahan bisa berkesinambungan dengan rencana jangka pendek kita ini," tuturnya.
Di akhir, Emil mengapresiasi tim survey yang dirasanya sangat cakap dan merupakan ahli di bidangnya. Terlebih, Jepang sudah lebih dulu memiliki sistem jaringan kereta cepat unggul yang dapat dicontoh Jawa Timur.
"Kita bersyukur bahwa sudah ada kajian yang dilakukan oleh konsultan yang kompeten. Saya lulusan Jepang, jadi saya tahu mereka yang diutus ini jago-jago untuk melakukan kajian ini," imbuhnya.
"Karena itu, kemudian kita minta ada pembahasan berkesinambungan dengan rencana yang sudah kita miliki untuk meningkatkan kapasitas kereta yang sudah ada sekarang melalui kerjasama dengan pemerintah negara lain yang sudah menjalankan itu juga," ucap Emil. (pstk01)