Wisata

Boven Digoel, Neraka Pengasingan Bung Hatta dan Sjahrir di Papua

Boven Digoel, Neraka Pengasingan Bung Hatta dan Sjahrir di Papua
dok th

 

Mereka berasal dari beragam organisasi misalnya anggota Sarekat Rakyat (SR), Sarekat Islam (SI), dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Para tahanan politik kelas kakap dari berbagai daerah itu lantas digabungkan dan diangkut bersama-sama.

 

Suka duka para tawanan politik yang menyandang status digulis ini bisa dibaca dalam kumpulan Cerita dari Digoel yang disunting sastrawan Praomedya Ananta Toer. Cerita yang paling menarik tentunya kisah para pelarian beberapa digulis yang kebanyakan berakhir tragis.

 

Takashi Shirashi, seorang indonesianis dari Kyoto University dalam Hantu Digoel: Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial menyebut pemerintah kolonial tidak menyiksa atau membunuh tahanan digulis seperti di kamp-kamp konsentrasi Jerman.

 

Pemerintah hanya membiarkan para penghuni penjara Digoel ini mati karena depresi, menjadi gila, atau hancur secara kejiwaan. Di sinilah, mereka yang dibuang ke Boven Digoel akan terkepung oleh bentang alamnya yang sukar ditaklukan.

Baca Juga : Rekomendasi Tempat Romantis di Jakarta untuk Merayakan Valentine
Bagikan :