Wisata

Jejak Manusia Purba di Desa Sangiran yang Diakui UNESCO

Jejak Manusia Purba di Desa Sangiran yang Diakui UNESCO
dok sangiran.ic

 

Tak hanya menampilkan sisi sejarah dari situs purbakala, di Sangiran juga kegiatan berwisata akan terasa menyenangkan dengan berbagai tempat dan kegiatan yang bisa dilakukan. Di sana terdapat wisata air asin Pablengan yang sudah berusia lebih dari dua juta tahun. Sumber mata air tersebut terbentuk dari pergeseran bumi dan letusan gunung berapi yang membuat Sangiran menjadi daratan, padahal sebelumnya adalah lautan.

 

Dari sisi kesenian, pengunjung pun bisa menikmati beragam seni tradisional yang ada di Sangiran, misalnya Gamelan Renteng, gamelan berusia satu abad yang masih berfungsi dengan baik hingga saat ini. Selain itu, ada tari gerbang sukowati yang memiliki pesan kepada warga untuk turut membangun Kabupaten Sragen. Kemudian, ada tari bubak kawan yaitu tradisi saat orang tua melepaskan anaknya, yang digambarkan dengan memanggul perabotan rumah tangga.

 

Desa ini juga memiliki produk ekonomi kreatif dan kuliner, mulai dari aneka jajanan pasar, sate lontong, sego kuning, sego bancaan, gendar pecel, bubur srintil, dan kopi purba. Untuk produk kerajinan, ada watu lurik, watu akik, watu sangir, kapuk purba, dan kerajinan bambu. (int)

Baca Juga : Kampung Seni Borobudur Akan Diresmikan Jokowi, Ini Fasilitas Unggulannya
Bagikan :