Wisata

Kisah Dewa dan Dewi Sapi yang Jadi Simbol Kehormatan di Pulau Sapudi

Kisah Dewa dan Dewi Sapi yang Jadi Simbol Kehormatan di Pulau Sapudi
dok viva

 

Melimpahnya sapi di Pulau Sapudi seperti tidak ada habisnya. Padahal, setiap minggu setidaknya ada 500 ekor sapi yang dijual ke luar pulau, baik yang ada di wilayah Sumenep dan sekitarnya maupun di luar Madura.

 

Eratnya hubungan warga Madura dengan sapi, menurut budayawan dari Sumenep, Edhi Setyawan tidak lepas dari budaya agraris di masyarakat Madura. Sapi menjadi terlalu berharga untuk disembelih karena memudahkan kerja petani.

 

“Bernilai investasi tinggi, dan bisa menaikan status pemilik,” ucapnya dalam buku Garam, Kekerasan, dan Aduan Sapi.

 

Dari sapi, roda ekonomi warga Sapudi turut berputar. Meski hanya pulau kecil, Sapudi menjadi pusat perdagangan sapi teramai di Madura. Sekitar 4.000 sapi bibit dikapalkan ke pulau lain per tahun.

 

Pulau ini selalu disinggahi saudagar dari berbagai penjuru tempat untuk memburu sapi pilihan. Para saudagar akan datang berduyun-duyun menyebrangi Selat Madura untuk membeli sapi di Pasar Ternak Garam.

Baca Juga : Menjelajah Pulau Bawean: Pesona Nirwana Tersembunyi di Laut Jawa
Bagikan :