Wisata

Ronggeng Gunung, Tarian yang Lahir dari Kepedihan dan Dendam

Ronggeng Gunung, Tarian yang Lahir dari Kepedihan dan Dendam
Dpk alampariangan

 

Dijelaskan oleh Claire Holt dalam Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia, para penari ronggeng ini biasanya tampil pada acara resmi. Tetapi sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, acapkali mereka tampil di rumah para bangsawan atau pejabat Belanda.

 

Dalam setiap pertunjukan, penari ronggeng harus bertindak sebagai penyanyi dan penari sekaligus. Selain itu, penari juga berperan sebagai pemimpin dalam upacara yang melibatkan kesenian ronggeng gunung di dalamnya.

 

Kesenian Ronggeng Gunung memang menyimpan kekuatan pada nyanyiannya yang lahir dari karakter vokal. Nyanyian yang dilantunkan seorang ronggeng sesekali terdengar sendu, namun lebih banyak berupa suara lengkingan yang menyayat-nyayat.

 

Karena itu tidak semua bisa menjadi penyanyi ronggeng. Mereka harus betul-betul bisa menyanyi, menari, dan berparas jelita. Tidak heran pada masa itu, penari ronggeng termasuk orang terpandang dalam lingkungan dan keluarga.

Baca Juga : Jokowi Akan Resmikan Jalan Tol Ruas Solo – Yogyakarta – YIA Kulonprogo Seksi I Kartasura – Klaten
Bagikan :