Sementara, di kiri dan kanan ada hablumminannas dan hablumminalalam. Maknanya, yakni kehidupan manusia harus seimbang dalam hubungan pada Allah, manusia, dan alam.
Para pemuka agama dan masyarakat Gaza pun memilih desain masjid yang tak memiliki kubah. Emil mengatakan, masyarakat Gaza memilih desain yang futuristik karena ingin memberi kesan ada kemajuan zaman.
Masjid futuristis ini dibangun megah di tepi laut Mediterania, dan akan memiliki tiga lantai yang rencananya akan difungsikan juga untuk madrasah bagi warga setempat. Masjid Syaikh Ajilin sekaligus menjadi simbol merajut dan memperkuar hubungan antara Palestina dan Indonesia.
“Kalau masjid ini selesai, harapan warga Gaza bisa beribadah kembali dengan nyaman terwujud lewat pembangunan Masjid Syaikh Ajilin. Saya titip atas nama kemanusian dan ukhuwah Islamiyah kita bantu sedekah infak langsung dan digital untuk menggenapkan kemuliaan seluruh pembangunan ini,” kata Ridwan Kamil dikutip dari GNFI. (int)