Wisata

Pluyon Kalikuning, Spot Favorit Menatap Gunung Merapi

Pluyon Kalikuning, Spot Favorit Menatap Gunung Merapi
dok dolanyuk

YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Saat ini objek wisata yang ada dalam radius 5 km dari Gunung Merapi telah ditutup setelah muncul sejumlah aktivitas seismik yang menerbitkan status siaga di gunung berapi itu.

 

Jika sedang tidak "batuk", Gunung Merapi ialah salah satu destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi jika turis sedang wisata ke Jawa Tengah atau Yogyakarta.

 

Selain melakukan pendakian, turis juga bisa mengunjungi objek wisata yang berada di sekitar kaki Gunung Merapi. Salah satunya ialah Plunyon Kalikuning atau yang populer disebut Jembatan Kalikuning.

 

Plunyon Kalikuning terletak di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya berada sekitar 100 meter sebelum gerbang masuk Taman Nasional Gunung Merapi.

 

Usai wisata Lava Jeep Tour, turis bisa menyambangi Jembatan Kalikuning ini dengan berjalan kaki atau naik motor.

 

Jalan menuju lokasi ini sudah beraspal namun tidak mulus. Pepohonan masih berdiri lebat di sekitarnya. Meski demikian ada banyak homestay yang dibuka di sekitar sini.

 

Jika matahari sedang bersinar cerah, kerucut Gunung Merapi bisa terlihat dengan jelas di ujung jembatan kabel dengan pagar berwarna kuning, amat indah dan terasa dekat.

 

Kalau sudah melihat panorama tersebut, segeralah abadikan dalam foto atau video, karena banyak yang mengatakan kalau wujud gunung yang terakhir kali meletus dahsyat pada 2010 itu lebih sering tertutup awan.

 

Warga lokal yang sempat menemani CNNIndonesia.com berkunjung ke Jembatan Kalikuning sebelum ditutup selama pandemi virus Corona, bahkan mengatakan kalau "sekali kita melihatnya, lalu melengos, lalu melihatnya lagi, penampakan Gunung Merapi pasti akan berbeda".

 

Di kanan dan kiri jembatan masih tumbuh hutan pinus dan terlihat aliran sungai di bagian kiri.

 

Mengutip tulisan dari KotaJogja.com, dulunya Kalikuning ialah objek wisata alam favorit di kaki Gunung Merapi.

 

Udara yang sejuk dan air sungai yang jernih membuat banyak turis berdatangan untuk berkemah sampai outbound.

 

Namun pada 2006 tempat ini hancur terkena awan panas dan lahar dingin Merapi. Berlanjut dengan erupsi tahun 2010 yang juga menghancurkan Kaliadem, tempat tinggal Mbah Marijan.

 

Hutan cemara dan pinus yang hijau tak bersisa, bahkan sungai Kalikuning pun hilang tertutup lahar.

 

Jangan lupa membawa baju hangat dan mengenakan alas kaki yang nyaman saat mendatangi Plunyon Kalikuning atau Jembatan Kalikuning.

 

Patuhi juga peraturan dari penjaga, terutama untuk tidak nekat bersandar di area yang curam hanya demi selfie. (int)

Baca Juga : Candi Tikus: Jejak Kejayaan Sejarah dan Pesona Alam yang Memikat
Bagikan :