Wisata

Dzikir dan Adzan di Vihara Hemadhiro Mettavati

Dzikir dan Adzan di Vihara Hemadhiro Mettavati
dok merahputih

JAKARTA, PustakaJC.co - Dua patung yakkha (dewa) menyambut pengunjung yang bertandang ke Vihara Hemadhiro Mettavati. Di tengah perkampungan Kapuk Raya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, bangunan vihara itu nampak tinggi gagah dan berkilau keemasan. Sisi kanan dan kiri anak tangga berhias dua ekor naga. Kenampakan bangunan bukan ingin menunjukkan keangkuhan melainkan kehangatan sekaligus semangat toleransi.

 

 

Coba tengok ke sebelah kiri bangunan vihara, pengunjung akan mendapati Mushola Yafat bin Mustofa. Ditemui di vihara, Ketua Pengurus Vihara, Romo Asun Gautama bercerita pembangunan musala tidak lepas dari latar belakang Ketua Dewan Pembina Vihara, YM Banthe Khanit Sannano Mahathera.

 

Sebelum menjadi Buddhis dan meninggalkan keduniawian, YM Banthe Khanit merupakan seorang Muslim.

 

"Mengingat akan jasa orang tua kemudian dibangun musala. Ini juga menunjukkan kami mencintai toleransi. Apalagi di sini, di Kapuk Raya, kami dikelilingi lima masjid dan tiga musala. Di lingkungan mayoritas Muslim, kami menjunjung tinggi toleransi, (kami bersyukur) kami disambut baik," kata Romo Asun pada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Jokowi Tinjau Hotel Nusantara di IKN
Bagikan :