Penataan Kota Yogyakarta memang dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan nilai-nilai filosofis yang tinggi. Termasuk, penerapan sumbu imajiner yang membentang lurus dari selatan ke utara Yogyakarta.
Dimulai dari ujung selatan terdapat Pantai Parangkusumo, kemudian di sisi sebelah utara dari Pantai Parangkusumo terdapat Panggung Krapyak. Dari Panggung Krapyak kemudian lanjut ke utara hingga ke Keraton, Tugu Pal Putih, dan terakhir Gunung Merapi yang berdiri gagah di ujung utara. Semua urutan tempat tersebut benar-benar membentuk sebuah garis lurus yang ditarik dari ujung selatan ke ujung utara.
Penggagas penataan Kota Yogyakarta berdasarkan sumbu filosofis ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono I, yang juga adalah sultan pertama dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sri Sultan Hamengkubuwono I yang memerintah dari tahun 1755 hingga tahun 1792 memang dikenal sebagai seorang yang visioner,. Bahkan, penataan kota yang ia ciptakan pada abad ke-18 masih relevan setelah 3 abad diciptakan.