Seperti dilansir Tempo.co, jenis anggrek ini mirip dengan varietas Paphiopedilum Moquettianum, endemik Jawa Barat. Namun, anggrek kantong semar persebarannya ditemukan terbanyak di Gunung Semeru, tepatnya di tebing-tebing tinggi sekitar 450-770 mdpl. Kebanyakan anggrek tersebut memang tumbuh di dataran tinggi dengan area pertumbuhan di atas tanah dan karang di tepi bukit yang curam.
Karena keindahannya, anggrek kantong semar banyak diburu yang pada akhirnya mengakibatkan kelangkaan. Sementara itu, anggrek ini juga belum cocok dengan rekayasan genetika dalam mengembangbiakannya.
Keberadaan anggrek kantong semar semakin mengkhawatirkan. Selain perburuan liar, praktik illegal logging juga berkontribusi dalam merusak habitat alami anggrek tersebut. Saat ini, status tanaman cantik itu sudah terancam punah.