Selain batu bata kuno, di lokasi juga ditemukan Yoni. Sayang, "Lingga" yang menjadi pasangannya tidak diketahui keberadaanya. Dalam terminologi Hindu, lingga yoni merupakan simbol kesuburan. Tidak banyak yang tahu juga sejarah pembangunan Candi Gedog, apakah dibangun saat era Kerajaan Kediri atau Majapahit. Meski begitu, kuat dugaan bahwa candi tersebut adalah tempat sembahyang atau peribadatan.
Sementara itu, proses ekskavasi tahap kedua selama 7 hari atas Situs Candi Gedog telah berakhir, Rabu (26/5/2021). Dipimpin oleh arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, para arkeolog berhasil menemukan salah satu sudut dari struktur bangunan utama candi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono, mengatakan dengan ditemukannya salah satu fondasi maka dimensi candi pun sudah diperkirakan ukuran dan bentuknya. Dengan adanya estimasi ukuran dimensi candi, pihak BPCB dapat memastikan bahwa apa yang tersisa dari Situs Candi Gedog sebenarnya tinggal struktur fondasinya saja yang terbuat dari batu bata.
"Iya, kesimpulannya memang candi bagian atas sudah dipastikan tidak ada, tinggal fondasi. Bagian tubuh dan atas candi sudah hilang," ungkapnya pada Kompas.