Tokoh

Nabil Satria

Santri Indonesia yang Menembus Riset Kuantum Cambridge

Santri Indonesia yang Menembus Riset Kuantum Cambridge
Muhammad Nabil Satria Faradis, santri inspiratif yang kini menempuh studi doktoral di bidang Manajemen Teknologi dengan fokus riset teknologi kuantum di Universitas Cambridge, Inggris. (dok threads.net)

JAKARTA, PustakaJC.co - Nama Muhammad Nabil Satria Faradis mencuat sebagai sosok santri inspiratif yang kini menempuh studi doktoral di bidang Manajemen Teknologi dengan fokus riset teknologi kuantum di Universitas Cambridge, Inggris.

 

Santri kelahiran Lumajang yang dibesarkan di Malang ini meniti pendidikan dari madrasah hingga Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong, lalu melanjutkan ke Teknik Mesin UGM dan lulus sebagai mahasiswa terbaik dengan IPK 3,99. Ia juga menyandang predikat mawapres terfavorit UGM dan peraih medali perak OSN. Dilansir dari nu.or.id Jumat, (18/4/2025).

 

Tak hanya unggul di dalam negeri, Nabil meraih beasiswa internasional ke Jerman dan Australia, serta menjadi bagian dari Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) di tiga negara: Jerman, Australia, dan kini Inggris.

Sejak 2021, Nabil aktif mengembangkan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan terlibat dalam pendirian MBZ College for Future Studies kolaborasi strategis Indonesia-Uni Emirat Arab.

 

Di Cambridge, Nabil mendalami teknologi kuantum yang diyakininya akan menjadi fondasi revolusi teknologi mendatang.

 

“Setelah era kecerdasan buatan, kita memasuki era kuantum. Ini bukan masa depan yang jauh ini sedang terjadi sekarang,” ujarnya.

Teknologi ini, menurut Nabil, berpotensi mempercepat penemuan obat, membuat baterai lebih efisien, hingga menciptakan komunikasi ultra-aman.

 

Sebagai santri, Nabil membawa pesan penting bahwa iman dan ilmu pengetahuan harus berjalan seiring. Ia berharap semakin banyak santri yang menguasai IPTEK untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

 

“Saya ingin melihat santri menjadi profesor dunia, CEO, direktur multinasional, hingga pemimpin organisasi internasional. Santri bisa dan harus ambil peran,” tegas santri yang kini menempuh studi doktoral di bidang Manajemen Teknologi itu.

 

Di Hari Santri 2024 lalu, Nabil menyerukan semangat resolusi jihad dalam konteks kekinian melawan kebodohan, kemiskinan, dan ketertinggalan melalui pendidikan dan sains. (Ivan)

 

Baca Juga : Pemilik Wizzmie, Mie Kekinian yang Viral di Media Sosial
Bagikan :