SURABAYA, PustakaJC.co - Tak banyak ulama yang meninggalkan jejak ilmu sekaligus simbol spiritual seperti Syekh Hasan Al-Masyath. Lahir dan wafat di bulan Syawal, beliau dijuluki Syaikhul ‘Ulama karena perannya yang begitu besar dalam membentuk ulama-ulama dunia Islam.
Nama lengkapnya Syekh Hasan bin Muhammad bin Abbas al-Masyath al-Makki. Lahir di Makkah pada 3 Syawal 1317 H, Syekh Hasan berasal dari keluarga Al-Masyath marga yang dikenal luas sebagai pusat keilmuan Ahlussunnah wal Jama’ah di Makkah. Dilansir dari nu.or.id Senin, (14/4/2025).
Perjalanan ilmiahnya dimulai dari sang ayah, Sayyid Muhammad Masyath, lalu berlanjut ke Madrasah Shaulatiyyah. Di sana, ia dikenal sebagai santri brilian karena mampu menghafal semua matan pelajaran dan bahkan dipercaya membantu mengajar.
Pencarian ilmunya tak berhenti. Ia mengembara ke Sudan, Mesir, Suriah, dan Lebanon. Di Mesir, ia berguru kepada Imam Zahid Al-Kautsari yang dijuluki "Imam Asy’ari akhir zaman". Di Suriah, ia mengambil sanad dari ulama seperti Syekh Abdul Aziz Uyun Assud dan Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah. Di Lebanon, ia belajar kepada Mufti Beirut, Syekh Muhammad Al-‘Arabi Al-Azuzi.
Di antara sanad tinggi (sanad 'ali) yang diperolehnya datang dari Syekh al-Bajuri dan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan. Sedangkan sanad nazil (rendah) ia kumpulkan dari ratusan ulama dan ditulis dalam karya terkenalnya, at-Tsabat al-Kabir dan al-Irsyad bi Dzikri Ba’dhi ma li minal Ijazah wal Isnad.
Sebagai guru, Syekh Hasan melahirkan tokoh besar seperti:
- Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, pakar hadis dunia;
- Syekh Yasin al-Fadani, dijuluki Musnidul ‘Ashr;
- TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, pendiri Nahdlatul Wathan.
Karya-karya tulisnya sangat produktif, antara lain:
- Al-Jawahir Ats-Tsaminah (Ushul Fiqih Maliki),
- Raful Astar (Musthalah Hadis),
- Al-Bahjatus Saniyyah (Tauhid),
- Bugyatul Musytarsyidin (biografi 4 imam mazhab),
- Al-Irsyad, berisi sanad dan ijazah dari guru-gurunya.
Syekh Hasan wafat pada 7 Syawal 1399 H, setelah beberapa waktu dirawat karena gangguan saraf otak di RS Ahmad Zahir. Ia dimakamkan di Ma'la, Makkah. Sebelum wafat, beliau sempat mendirikan masjid di samping rumahnya sebagai pusat belajar Al-Qur’an.
Syekh Hasan bukan hanya ulama besar, tapi juga simbol keberkahan ilmu. Lahir dan wafat di bulan Syawal, warisannya terus hidup melalui karya, sanad, dan para muridnya yang kini menjadi rujukan dunia. (Ivan)