JAKARTA, PustakaJC.co - Tangis pecah di Tanah Kusir. Ratusan pelayat, artis lintas generasi, hingga pejabat negara melepas kepergian musisi legendaris Indonesia, Titiek Puspa. Ia bukan sekadar penyanyi. Ia adalah pelita seni, penyelamat karier, dan dewi bagi dunia musik Indonesia. Jumat, (11/4/2025).
Dari Vina Panduwinata, Ahmad Dhani, Yovie Widianto, Inul Daratista hingga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka semua hadir, semua memberi hormat. Dikutip dari surabayapagi.com Kamis, (11/4/2025).
"Eyang Titiek itu bukan cuma inspirasi, tapi guru kehidupan. Aku udah dianggap cucu. Beliau bantu aku dari nol. Finansial, moral, sampai bikin aku bisa bangkit," ungkap Inul Daratista dengan mata sembab.
Inul bahkan menyebut Eyang Titiek sebagai penyelamat hidupnya. "Beliau bantu aku kenal Pak Sutiyoso yang kasih izin usaha karaoke tanpa sepeser pun. Semua itu berkat Eyang."
Ahmad Dhani tak kalah lantang "Titiek Puspa, dewinya komposer. Belum ada yang bisa gantikan beliau." Baginya, sang legenda adalah satu-satunya musikus perempuan dengan karya ratusan lagu yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Sementara Yovie Widianto menyebut "Beliau layak dikenang sebagai pahlawan nasional. Titiek adalah harta budaya bangsa."
Dari biografi A Legendary Titiek Puspa (2008), ditulis ia belajar dari Bing Slamet dan Mus Mualim. Dari anak rumahan yang pemalu, ia berubah menjadi diva yang hidup dan napasnya adalah lagu.
Titiek menikah tiga kali. Dari Zainal Ardi, ia dikaruniai dua anak. Cinta sejatinya hadir pada Mus Mualim, musisi jazz sekaligus guru yang membangkitkan kepercayaan dirinya mencipta lagu.
Kini, sosok itu telah tiada. Tapi warisan, cinta, dan semangatnya takkan pernah mati.
"Jasamu adalah bentuk kasih sayangmu padaku. Akan aku kenang sepanjang hidupku," tutup Inul lirih.
Selamat jalan, Eyang Titiek. Indonesia berduka. Tapi Indonesia juga berterima kasih. (Ivan)