Aguk Irawan menyoroti dilema ini dengan berkata, “Seorang pemimpin sejati adalah yang mampu menyeimbangkan idealisme dan realitas. Kiai Wahid adalah contoh bagaimana seseorang tetap berpegang pada prinsipnya, tetapi juga peka terhadap kondisi sekitarnya.”
Buku ini juga memperlihatkan sisi lain Kiai Wahid Hasyim seorang yang tidak hanya berpikir dalam kerangka keagamaan, tetapi juga seorang pemimpin yang paham akan realitas politik. Beliau tidak kaku dalam bernegosiasi, tidak pula kehilangan arah dalam idealismenya. Aguk meramu kisah ini dengan cerdas, menghadirkan tokoh-tokoh besar dalam konteks yang lebih manusiawi dan penuh gejolak.
Sebuah bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang peran ulama dalam membangun negeri. Sebuah buku yang bukan hanya layak dibaca, tetapi juga direnungkan dan dijadikan inspirasi.