Tokoh

KH Abdul Wahid Hasyim Asy'ari dalam Buku Sang Mujtahid Islam Nusantara (14)

Keteguhan Saat Menghadapi Jepang dan Siasat Membebaskan Kiai Hasyim

Keteguhan Saat Menghadapi Jepang dan Siasat Membebaskan Kiai Hasyim
Gambar pesantren Tebuireng zaman dahulu di salah satu halaman buku Arsip Tebuireng (dok pinterest)

 

Hamid Ono, seorang pejabat Jepang yang mengenal Kiai Wahid, menimpali, “Imamura-san, Kiai Hasyim adalah pemimpin besar umat Islam di negeri ini. Jika beliau berpihak pada kita, ini akan menguntungkan.”

 

Imamura terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. “Baiklah. Saya akan mempertimbangkannya.”

 

Setelah diskusi panjang, akhirnya Imamura mengangguk dan berkata, “Kami akan membebaskan beliau, tetapi ada syaratnya.”

 

Beliau mengernyitkan dahi. “Syarat apa yang Tuan maksud?”

 

Imamura menjawab dengan suara datar, “Kiai Hasyim harus mau bekerja sama dengan kami, setidaknya dalam membantu menjaga ketertiban dan menghindari pemberontakan dari para santri dan ulama. Selain itu, beliau juga harus menunjukkan itikad baik untuk tidak menentang kebijakan Jepang di wilayah ini.”

 

Wahid Hasyim terdiam sejenak, lalu menatap Imamura dengan penuh ketegasan dan berkata, 

Baca Juga : Pemilik Wizzmie, Mie Kekinian yang Viral di Media Sosial
Bagikan :