Tokoh

KH Abdul Wahid Hasyim Asy’ari dalam Buku Sang Mujtahid Islam Nusantara (13)

Keteguhan, Pemikiran, dan Guncangan Kultural

Keteguhan, Pemikiran, dan Guncangan Kultural
KH Abdul Wahid Hasyim Asy’ari (dok koleksi tebuireng)

Oleh: Ivan Febriyanto

 

Apa yang membentuk seorang ulama besar? Apakah ilmu yang luas? Ataukah keberanian mempertanyakan tradisi?

 

SURABAYA, PustakaJC.co - Buku Sang Mujtahid Islam Nusantara: Jejak K.H. Abdul Wahid Hasyim, Ulama dan Negarawan karya Aguk Irawan, M.N. mengajak kita menyelami sosok yang lebih dari sekadar pewaris keilmuan pesantren, tetapi juga seorang pemikir progresif yang mengguncang batas-batas kebiasaan.

 

Sejak halaman awal, pembaca disuguhi suasana yang hidup, yakni pesantren yang mendadak heboh karena kedatangan Abdul Wahid Hasyim dengan celana panjangnya. Sebuah pemandangan yang dalam konteks zaman itu, mengundang keterkejutan.

 

“Sejak kapan shalat pakai celana?” ujar Imam Tauhid dengan kebingungan yang nyata. Teguran keras dari sang ayah, K.H. Hasyim Asy’ari, memperlihatkan betapa kuatnya norma berpakaian di lingkungan pesantren, di mana sarung adalah simbol kesalehan.

Baca Juga : Mata Kamera Sang Redaktur
Bagikan :