“Baiklah. Kita semua berimprovisasi sesuai keadaan. Saya percaya kalian akan melakukan yang terbaik.”
Malam itu, mereka berpisah, tidak tahu kapan bisa bertemu lagi. Namun, mereka yakin bahwa masing-masing sedang berjalan di jalur yang sama memperjuangkan Islam dan kemerdekaan Indonesia.
Buku Sang Mujtahid Islam Nusantara bukan sekadar biografi. Ini adalah kisah tentang keteguhan hati, strategi perjuangan, dan dilema keikhlasan dalam dunia politik.
Aguk Irawan berhasil menghidupkan sejarah dengan narasi yang menggugah. Ia tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga membangun suasana yang membuat pembaca seolah ikut hadir di tengah peristiwa-peristiwa penting.