Tokoh

KH Abdul Wahid Hasyim Asy’ari dalam Buku Sang Mujtahid Islam Nusantara (4)

Jangan Hanya Mengaji Kitab, Tapi Pahamilah Dunia

Jangan Hanya Mengaji Kitab, Tapi Pahamilah Dunia
KH Abdul Wahid Hasyim Asy’ari (dok perpusnas)

 

Seiring bertambahnya usia, pemikiran Wahid semakin berkembang. Ia bukan hanya mendalami kitab klasik, tetapi juga tertarik pada ilmu pengetahuan modern. Pilihannya untuk belajar lebih luas sempat membuat beberapa orang bertanya-tanya.

 

"Mengapa kau membaca buku-buku Barat?" tanya seorang temannya di pesantren.

 

"Karena dunia ini luas, dan Islam harus bisa berdialog dengan siapa saja," jawab Wahid dengan senyum tenang.

 

Pemikirannya yang maju membawanya ke dunia politik hingga dipercaya menjadi Menteri Agama di usia muda. Namun, posisi itu bukan tanpa tantangan. Dalam sebuah rapat kabinet, seorang tokoh nasionalis bertanya skeptis,

 

"Kiai, bagaimana mungkin agama bisa berjalan seiring dengan negara yang berlandaskan Pancasila?"

 

Wahid Hasyim tersenyum, menatap seisi ruangan sebelum menjawab, "Indonesia ini bukan milik satu golongan. Jika kita ingin Islam besar di negeri ini, maka harus hadir sebagai rahmat, bukan ancaman."

 

Jawaban itu membuat ruangan hening sejenak. Pemikirannya yang moderat dan mampu menjembatani berbagai pihak menjadikannya sosok yang dihormati, meskipun sering berada di bawah tekanan politik. Sosok Wahid Hasyim sebagai negarawan semakin dipertimbangkan di berbagai kalangan.

Baca Juga : Ujian Kecil bagi Sang Bayi
Bagikan :