“Sikap ini lambat laun akan melahirkan menurunnya semangat berusaha dan kurangnya rasa percaya diri pada umat,” begitu pemikiran Sang Kiai yang dituangkan Aguk dalam bukunya.
Masih menurut Kiai Wahid, mereka merasa punya Menteri yang bisa dimintai bantuan apapun, terutama bantuan materi.
Sang Kiai pernah mengeluhkan kondisi dilematis ini kepada Kiai Saifuddin Zuhri. Kepadanya Kiai Wahid menanyakan salah ataukah tidak sikapnya yang memberikan bantuan keuangan kepada umat Islam, dalam hal ini, posisinya adalah sebagai Menteri agama.
Kiai Wahid menjabarkan kepada Kiai Zuhri, hal ini Beliau lakukan karena umat Islam sejak dulu tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah Hindia Belanda, baik material maupun moral. Menurut Kiai Wahid, umat Islam memiliki kepercayaan pada diri sendiri sedemikian besar. Dengan kemampuan sendiri, dengan semangat gotong royong, umat Islam mendirikan masjid, madrasah pesantren dan bangunan untuk kepentingan agama lainnya.