SURABAYA, PustakaJC.co - Jika ada satu nama dalam sastra Indonesia yang terus memancarkan pijarnya meski waktu telah berlalu dan era telah berganti, Pramoedya Ananta Toer adalah jawabannya. Karya-karyanya bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga cermin perlawanan, refleksi kehidupan, dan dokumentasi sejarah.
Melalui tulisan-tulisannya, ia kerap menyingkap lapisan realitas yang sering kali tersembunyi, menjadikannya lebih dari sekadar penulis, melainkan suara bagi yang terbungkam.
Dalam setiap karyanya, Pramoedya menyulam rapih elemen-elemen pribadi menjadi satu jalinan cerita yang menggetarkan. Dari kisah getir hubungan keluarga di karyanya berjudul “Bukan Pasar Malam” hingga narasi epik tentang perjuangan bangsa di karyanya berjudul “Tetralogi Pulau Buru”.
Beliau ternyata berhasil menghidupkan pergulatan batin manusia sekaligus dinamika masyarakat nya. Perjalanan sastra Pramoedya adalah cermin dari perjalanan bangsa itu sendiri, dengan segala konflik, harapan, dan perjuangannya.