Tokoh

KH. Ahmad Warson

Penyusun Kamus Al-Munawwir Pesantren Krapyak

Penyusun Kamus Al-Munawwir Pesantren Krapyak
dok wikipedia tokoh

YOGYAKARTA, PustakaJC.co – KH. Ahmad Warson Munawwir dilahirkan pada hari Jumat Pon, tanggal 30 November 1934 Masehi atau 22 Sya’ban 1353 Hijriyah dalam tahun kalender Jawa yang disebut Wawu. Sejak dulu, tradisi dalam keluarganya ialah memberikan nama kepada anak-anak sesuai dengan awalan tahun kelahiran mereka dalam penanggalan Jawa. Contohnya, Mbah Zainal lahir di tahun Zaa, Mbah Dalhar di tahun Dal. Oleh karena itu, nama Mbah Warson yang diawali huruf Wawu merujuk pada tahun kelahirannya, yaitu tahun Wawu.

 

KH. Ahmad Warson Munawwir adalah anak kandung dari KH. Munawwir (Mbah Munawwir) melalui garis keturunan Nyai Hj. Sukis. Setelah Mbah Munawwir meninggal pada tahun 1942 Masehi, kepemimpinan Pondok Pesantren Krapyak diserahkan kepada menantunya, yaitu KH. Ali Maksum (Mbah Ali). Kakak ipar inilah yang kemudian menjadi guru bagi KH. Ahmad Warson Munawwir (Mbah Warson). Bahkan, selama hidupnya, ulama yang lahir pada tahun 1934 Masehi ini tidak pernah belajar kepada guru lain selain Mbah Ali. Sebagai guru sekaligus kakak ipar, Mbah Ali telah mendampingi dan membimbing beliau dalam menyelesaikan Kamus Al-Munawwir.

 

Pada tahun 1970 Masehi, Mbah Warson menikah dengan Nyai Hj. Khusnul Khotimah dan memiliki dua anak, yaitu H. M. Fairus Warson dan Hj. Qory Aina, keduanya merupakan Hafidz Al-Quran. KH. Ahmad Warson Munawwir terkenal sebagai penyusun kamus Arab-Indonesia terlengkap dengan ketebalan mencapai 1634 halaman yang diberi nama Kamus Al-Munawwir. Proses penyusunan kamus ini dilakukan saat beliau menjadi santri di bawah bimbingan KH. Ali Maksum.

Baca Juga : Dua Sosok Pendiri dan Pemilik MR DIY
Bagikan :