Pendidikan formal Buya Syafi’i dimulai di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, di mana ia selalu meraih peringkat pertama. Perjalanan pendidikannya berlanjut hingga ke Universitas Chicago, Amerika Serikat, di bawah bimbingan Fazlur Rahman, seorang pembaharu Islam yang pemikirannya sangat memengaruhi pemahaman Syafi’i tentang al-Qur’an.
“Di Chicago itulah Syafi’i mulai kuliah di bawah bimbingan Fazlur Rahman, yang banyak memberikan pencerahan, termasuk dalam memahami al-Qur’an,” tulis Mawangir dalam bukunya yang berjudul Ahmad Syafi'i Ma'arif dan Pemikirannya tentang Pendidikan.
Setelah menyelesaikan gelar doktoral pada 1982, Syafi’i kembali ke Indonesia dan terus aktif dalam Muhammadiyah hingga terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1998, mengokohkan perannya sebagai cendekiawan Muslim yang dihormati.
Pemikiran dan Kontribusi Buya Syafi’i
Selain dedikasinya, pemikiran Buya Syafi'i tentang Islam juga sangat berpengaruh. Pemikiran Buya Syafi'i menekankan pentingnya Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin), yang menjadi kekuatan pembawa kedamaian, keadilan dan kesejahteraan bagi semua (dilansir dari Elshinta.com).