Tokoh

Abdurrahman Baswedan

Tokoh Kewarganegaan Lewat Jurnalistik

Tokoh Kewarganegaan Lewat Jurnalistik
Dok ensiklopedi sejarah

 

Pada tahun 1939, di kongres ke-4, PAI mencatat cabang di Hindia Belanda terbilang banyak. Salah satu pikiran dia saat dirinya tergabung bersama PAI, di antaranya sebagai berikut:

 

1) Tanah air Arab peranakan adalah Indonesia

2) Kultur Arab peranakan adalah kultur Indonesia-Islam

3) Berdasarkan ketentuan di atas, Arab peranakan wajib bekerja untuk tanah air dan masyarakat Indonesia

4) Untuk memenuhi kewajiban itu, perlu didirikan organisasi politik khusus untuk Arab peranakan

5) Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan perselisihan dalam masyarakat Arab

6) Jauhi kehidupan menyendiri dan sesuaikan dengan keadaan zaman dan masyarakat Indonesia.

 

Tergabung menjadi Anggota BPUPKI

Dalam perjuangannya tentang kewarganegaraan, dirinya tergabung menjadi anggota BPUPK yang dibentuk untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam membentuk negara.

 

Kemudian di sidang kedua BPUPK pada 11 Juli 1945, dirinya mengemukakan pandangannya terkait kewarganegaraan tak hanya keturunan Arab, melainkan juga keturunan Tionghoa.

 

Dalam usahanya inilah setelah kemerdekaan dirinya menjadi Anggota KNIP, menteri muda, dan yang terakhir anggota konstituante. Diketahui dirinya menghabiskan sisa hidupnya kembali menjadi penulis dan wartawan setelah pembubaran Dewan Konstituante.

 

Dirinya wafat pada 16 Maret 1986. Kini beberapa pemikirannya terkait kewarganegaraan bisa dibaca di Museum DPR dan beberapa perpustakaan nasional. (int)

Baca Juga : Pencipta Kode Pos yang Terinspirasi Lagu Dari Sabang Sampai Merauke
Bagikan :