Kala itu, ada orang yang mengatakan kepada Mbah Sogol yang tengah duduk di bawah pohon gondang bahwa buah gondang rasanya pahit. Mbah Sogol pun menjawab bahwa buah gondang rasanya legi (manis). Sontak ketika diambil dan dimakan ternyata benar, buah gondang itu rasanya manis.
"Peristiwa itu kemudian tersebar ke telinga masyarakat dan menjadikan nama kawasan itu menjadi Gondanglegi," tuturnya.
Setelah wafat, Mbah Sogol awalnya dimakamkan di kawasan Pasar Gondanglegi. Namun kemudian dipindahkan ke Jalan Hayam Wuruk, Desa Gondanglegi Wetan, Kabupaten Malang, setelah Pasar Gondanglegi mengalami kebakaran yang meluluh lantahkan seluruh bangunan pertokoan di tahun 1965 dan 1972. Namun dalam kebakaran dahsyat itu, bangunan makam Mbah Sogol tetap utuh.
Pemerintah Kabupaten Malang kemudian melakukan pemugaran pasca kebakaran, atas saran Bupati Malang Raden Soewigyo melalui Camat Gondanglegi waktu itu menyarankan agar makam Mbah Sogol dipindahkan. Akhirnya semuanya sepakat untuk memindahkan makam Mbah Sogol yang dilakukan pada hari Jum'at legi tahun 1974 ke pemakaman umum Desa Gondanglegi Wetan. (int)