Sesampainya di tempat tujuan, Raden Paku pergi mencari asal tanah tersebut, hingga akhirnya Raden Paku dibawa ke atas bukit yang disebut Giri. Di sana, Raden Paku membangun sebuah masjid, dan mulai menyebarkan dakwah Islam. Karena itu, Raden Paku dijuluki Sunan Giri yang berarti susuhan (guru suci) yang tinggal di Perbukitan Giri.
Raden Paku yang memiliki garis keturunan seorang bangsawan memperoleh didikan sebagai bangsawan tinggi dari Nyi Pinatih, dan sang adik bernama Pangeran Arya Pinatih atau Syaikh Manganti.
Ketika kekuasaan Majapahit terpecah belah, Raden Paku berusaha mempertahankan kemerdekaan wilayahnya dengan mengangkat diri sebagai penguasa wilayah dengan gelar Sunan Giri.
3. Dakwah Sunan Giri
Salah satu bidang dakwah yang dikerjakan oleh Sunan Giri adalah pendidikan. Di bidang tersebut, Sunan Giri menyebarkan dakwahnya dengan cara mengembangkan sistem pesantren yang diikuti para santri dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa tengah, Kalimantan, Makassar, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Tidore dan Hitu.
Selain itu, Sunan Giri juga mengembangkan sistem permainan anak-anak, seperti Padang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan Cublak-cublak Suweng.
Bahkan, Sunan Giri menciptakan beberapa tembang tengahan dengan metrum Asmaradhana dan Pucung, yang sangat disukai masyarakat karena berisi ajarah rohani yang tinggi.