Tokoh

Wali Songo (3)

Sunan Bonang: Dakwah Lewat Seni

Sunan Bonang: Dakwah Lewat Seni
Dok wikipedia

 

Bentuk baktinya terhadap mendiang neneknya yang berasal dari Champa itu, ditunjukkan oleh Sunan Bonang dengan dibuatnya tempat sujud dari sebuah batu gilang, tepat berada di dekat makam sang nenek.

 

Tugas Sunan Bonang merawat makam neneknya di Puthuk Regol, melahirkan legenda mengenai petilasan pesujudan Sunan Bonang di Bukit Watu Layar, di timur Kota Lasem. Atau dikenal dengan nama Desa Bonang.

 

Sunan Bonang pun membangun sebuah zawiyah atau semacam tempat khusus untuk khalwat. Tempat itu digunakan sebagai tempat pertemuan para pengamal ajaran tasawuf di Puthuk Regol.

 

Pada usia 30 tahun, Sunan Bonang menempati kedudukan sebagai wali negara Tuban yang bertugas mengurus berbagai hal menyangkut keagamaan Islam. Dalam berdakwah, Sunan Bonang menggunakan media kesenian dan kebudayaan untuk menarik perhatian masyarakat. Salah satunya perangkat gamelan Jawa bernama Bonang yang bermakna induk kemenangan.

 

Dalam proses reformasi seni pertunjukan wayang, Sunan Bonang menjadi dalang yang mengajarkan ajaran rohani melalui pergelaran wayang. Sunan Bonang juga telah menyempurnakan susunan gamelan atau menggubah irama lagu-lagu. Salah satu gubahannya dalam tembang macapat yang populer adalah Kidung Bonang dalam pupuh Durma.

 

Sunan Bonang juga menambahkan ricikan yang terdiri atas kuda, gajah, harimau, garuda, kereta perang, dan rampogan dalam pengembangan pertunjukan wayang, sehingga memperkaya pergelaran wayang.

Baca Juga : Menteri Agama di Kabinet Prabowo-Gibran
Bagikan :