Sunan Bonang menulis naskah Primbon Bonang yang memuat ajaran esoteris doktrin dan ajaran inti tasawuf yang mendalam. Selain itu, ia juga menulis Suluk Wujil atau kitab yang berisi pengetahuan tasawuf yang lebih dalam dan rahasia (esoteris).
Ungkapan Suluk Wujil tergolong rahasia karena menyangkut bahasan hakikat Ketuhanan yang diungkapkan dalam pupuh berlanggam dhandhanggula.
Lika-liku Dakwah Sunan Bonang
Menurut Babad Daha-Kediri, Sunan Bonang mengawali perjalanan dakwahnya di pedalaman Kediri dengan menggunakan pendekatan yang cenderung bersifat kekerasan. Ia merusak arca yang dipuja penduduk, bahkan mengubah aliran air Sungai Brantas dan mengutuk penduduk suatu desa karena kesalahan salah seorang warga.
Dalam menyebarkan dakwahnya, Sunan Bonang membangun langgar atau musala pertama di tepi barat Sungai Brantas. Tepatnya di Desa Singkal.