Islam berkembang di Jawa karena perjuangan dakwah Sunan Ampel dan para penyebar Islam abad ke-15 dan ke-16, yang merupakan wujud akulturasi dan asimilasi dari aspek budaya pra-Islam dengan Islam. Baik sosial, budaya, politik, ekonomi, mistik, kultus, tradisi keagamaan, dan sebagainya.
Upaya yang dilakukan Sunan Ampel dalam menyebarkan dakwah Islam dinilai paling dinamis dan kreatif dalam sejarah perkembangan Islam, dengan memasukkan tradisi keagamaan Muslim Champa melalui pendekatan sufisme, sehingga dapat diterima masyarakat Jawa.
4. Wafatnya Sunan Ampel
Menurut Babad ing Gresik, mengenai wafatnya Sunan Ampel diterangkan dengan candrasengkala yang berbunyi 'Ngulama Ngampel lena masjid' yang bermakna 'Ulama Ampel wafat di masjid', juga bermakna nilai angka 1401 Saka atau 1479 Masehi.
Sementara dalam Serat Kandha, wafatnya Sunan Ampel diterangkan dengan candrasengkala 'Awak kalih guna iku' yang bermakna nilai angka tahun 1328 Saka atau 1406 Masehi.
Dalam historiografi lain tidak tercantum tahun meninggal Sunan Ampel. Meski tidak ada kepastian mengenai waktu wafatnya Sunan Ampel, akan tetapi makamnya terletak di samping Masjid Agung Ampel Surabaya, yang dijadikan pusat peziarahan umat Islam di seluruh Nusantara. (int)