Tokoh

Mengenal Dini Harwanty (Bagian 2 habis)

Hidup Seperti Roller Coaster, Pernah di Titik Terendah untuk Kemudian Melesat Keatas

Hidup Seperti Roller Coaster, Pernah di Titik Terendah untuk Kemudian Melesat Keatas
Ka-ki: Intan Permata Ayu, Dini Harwanty, Kenddy Ayu, Ririn Ritriawati berfoto bersama usai kunjungan dan wawancara (Dok pustakajc)

 

Begitupun ia bersikap kepada para nasabahnya. Dia menjalin komunikasi yang baik dengan semua nasabahnya. Ia akan dengan senang hati mendatangi kantor atau rumah nasabahnya. Baginya, menjalin komunikasi seperti yang ia lakukan adalah demi kenyamanan dan keamanan kedua belah pihak serta menjaga kepercayaan antara pihak bank dan nasabah. 

 

"Mengunjungi nasabah banyak manfaatnya. Bahkan ada yang sampai saat ini jadi berteman dekat dengan saya, sudah seperti besti lah kalau kata anak sekarang," ujarnya seraya tertawa ringan. 

 

Setelah empat belas tahun bergelut dengan hiruk pikuk Jakarta, Dini nekad mengajukan pindah ke Surabaya. Kota Pahlawan bukanlah kota asalnya. Surabaya adalah kota kelahiran sekaligus pusara suami tercintanya. 

 

Ya, tahun 2021, pasa saat  pandemi Covid 19 melanda negeri ini, saat itulah suami Dini berpulang ketika akan terbang ke Jakarta  setelah beberapa waktu berada di Surabaya. Dikarenakan penutupan akses dan pembatasan mobilitas diberlakukan penuh demi mengurangi korban, suami Dini dimakamkan di TPU Keputih Surabaya. 

"Suami saya meninggal tahun 2021, saat mau kembali ke Jakarta dari Surabaya. Karena lockdown penuh, jenazah tidak bisa diterbangkan ke Jakarta dan saya serta anak-anak tidak bisa ke Surabaya. Kami melihat pemakaman via video call,"kenang Dini. 

Baca Juga : Ujian Kecil bagi Sang Bayi
Bagikan :